Menteri Sosial Tri Rismaharini | sindikatpost.com |
Forum.mediaipnu.or.id –
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) ajak pelajar untuk teladani
nilai-nilai kepahlawanan, terutama keberanian. Hal ini disampaikannya saat
berdialog dengan ratusan siswa dan guru dari berbagai daerah di Indonesia yang
hadir di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta
Selatan.
Mengusung tema
“Pahlawanku Teladanku”, Mensos menggugah rasa nasionalisme para pelajar untuk
menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan. Dengan penuh semangat,
mantan Walikota Surabaya ini berdiri selama kurang lebih satu jam untuk
membakar semangat para siswa yang hadir.
Dalam dialog itu, Risma
mengatakan pelajar sebagai pemuda adalah cucu pahlawan yang akan meneruskan
perjuangan bangsa untuk memajukan kesejahteraan sosial. Untuk itu, Risma
mendorong para pelajar untuk berani menghadapi masalah dan kesulitan, terutama
melawan persaingan global yang semakin menantang.
“Bangsa dan negara ini
membutuhkan kalian agar bisa membawa (kita) sejajar dengan bangsa-bangsa lain
di dunia,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meraih dari peserta yang hadir.
Di hadapan awak media, ia
menekankan pentingnya para pelajar memahami bahwa medan perjuangan pada zaman
modern bukan lagi dengan mengangkat senjata, melainkan perang melawan
kemiskinan dan kebodohan. Untuk itu, melalui kegiatan ini, ia ingin anak
Indonesia dapat tumbuh menjadi anak yang berkarakter kuat.
“Karena itu anak-anak ini
kita ajarkan (nilai kepahlawanan), diharapkan mereka akan bisa menyebar ke
teman-teman yang lain, dan (anak-anak)
punya karakter yang kuat sebagai anak-anak bangsa,” katanya di depan awak media
pada Kamis (10/11).
Nilai kepahlawanan lain
yang ditanamkan Risma adalah semangat pantang menyerah dan kegigihan. Penerima
gelar Doktor Honoris Causa dari
Tongmyong University Korea Selatan ini menggugah semangat para pelajar
agar tidak takut dan tidak menyerah menghadapi keterbatasan, kegagalan dan
rintangan dalam meraih cita-cita, sebagaimana para pahlawan yang mampu mengusir
penjajah bersenjata, hanya dengan bambu runcing.
“Yang paling penting
kenapa kita bisa merdeka, itu karena kegigihan para pejuang. Dan kemudian rasa
percaya diri bahwa kita juga punya kekuatan,” katanya.
Teladan lain yang ditekankan
Risma adalah perjuangan tanpa pamrih. Dikatakannya, para pahlawan berjuang
dengan segenap upaya dan kekuatan yang dimiliki untuk tujuan kemerdekaan. Ia
mencontohkan perjuangan Cut Meutia dan suaminya yang gugur di medan perang.
Adapun kegiatan penanaman
nilai kepahlawan melalui pelajar diselenggarakan selama satu hari dengan
berbagai kegiatan menarik, seperti dongeng pahlawan, ziarah bersama menteri
sosial, dan nonton bersama film bertemakan kepahlawanan.
Sumber: sindikatpost.com
Baca juga: Forum Media IPNU
- Netizen Puji Luna Maya Sebagai The Real Usia Bukanlah Patokan
- Jessica Iskandar Kini Nekat Jual Tas Mewahnya di Instagram
- Luna Maya Pilih Jomblo Sampai Kini, Masih Nunggu Ariel NOAH?
- Pilpres Selesai Jika Anies Baswedan Pilih Luhut Jadi Cawapres
- NasDem Pastikan Anies Lanjutkan Program Jokowi Jika Terpilih
- Celine Evangelista Salut Pada Marcel Widianto yang Selalu Baik